Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kultum / Pidato Singkat / Ceramah - Etika Doa Kepada Allah SWT

Etika Doa Kepada Allah SWT.

فاذكـرونى أذكـركـم و اشكـرولى ولا تكفـرون
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.”

Berdzikir artinya mengingat Allah SWT. untuk mendekatkan diri kepada-Nya, bisa melalui berbagai media seperti shalat, wiridan, dan berdoa. Seorang mukmin hendaknya selalu ingat kepada Allah setiap saat dimanapun dia berada. Dengan cukup mengingat Allah setiap saat diamanpun berada, seorang mukmin akan selalu mendapat perlindungan dari-Nya. Karena mengingat Allah pada hakekatnya kita selalu dekat dan dalam pengawasan kekuasaan Allah.
Allah SWT. akan mengabulkan doa umat manusia, seperti yang telah Dia janjikan: ”Berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkan doamu.” Nabi Muhammad SAW. telah banyak memberikan tuntunan berdoa kepada kita. Misalnya Nabi menyuruh orang yang hendak berdoa harus dalam keadaan suci, menghadap ke kiblat, berdoa dengan perasaan tunduk dan tawadhu’, tidak mengeraskan suara tetapi cukup dengan suara yang pelan dan khusyu’ serta dengan mengangkat tangan, layaknya seseorang meminta sesuatu.
Selain itu Nabi SAW. juga menunjukkan beberapa waktu yang dianggap mustajab (banyak dikabulkan) untuk berdoa, misalnya hari jumat, senin, kamis dan sepertiga malam terakhir. Namun demikian tidak berarti berdoa di luar waktu itu tidak dikabulkan. Nabi melakukan itu dengan tujuan pembelajaran kepada umat Islam agar senantiasa ingat dan berdoa kepada Allah SWT. setiap saat dimanapun dia berada. Jika kita ingin selamat dan sejahtera, kita harus selalu ingat dan berdoa kepada Allah SWT. dimanapun kita berada, karena malapetaka dan musibah itu tidak lain karena kita jauh dari Allah SWT. dan karena mengingkari nikmat-Nya yang telah diberikan kepada kita.
Berdoalah dan mintalah kepada Allah SWT. agar diberikan karunia sebanyak-banyaknya. Kita boleh berdoa meminta apa saja, tentunya yang tidak menimbulkan hal-hal yang negatif. Banyak sekali doa yang bisa kita panjatkan kepada Allah SWT. saat kita sedang munajat berduaan dengan Allah SWT. Misalnya doa mohon ampun atas dosa-dosa kedua orang tua, doa mohon diteguhkan iman dan islamnya, mohon dilimpahkan rizkinya dan diberkahi keselamatan dunia dan akhirat.
Ada yang beranggapan bahwa berdoa harus menggunakan bahasa Arab, namun itu tidak mutlak, karena kita diperbolehkan berdoa dengan menggunakan bahasa kita sendiri. Namun jika kita bisa berdoa dengan bahasa Arab tentunya itu lebih baik, karena bahasa Arab adalah bahasa yang dipilih oleh Allah SWT. untuk menuliskan firman-Nya.
Tentunya kita tidak bisa memaksa Allah SWT. untuk mengabulkan seluruh doa kita seketika. Allah SWT. Maha Adil, Maha Mengetahui dan doa yang belum terkabulkan barangkali menurut pandangan Allah SWT. belum pantas jika diberikan kepada kita, walaupun pada saat itu kita sangat membutuhkan. Misalnya seseorang yang sangat miskin berdoa agar diberikan rizki yang banyak, tetapi Allah SWT. tidak mengabulkan doa tersebut walaupun realitanya dia sangat membutuhkan, tetapi Allah SWT. mempunyai pertimbangan lain yang lebih bijaksana. Banyak cerita  dan kisah yang mengilustrasikan hal-hal tersebut yang dapat kita ambil pelajara yang sangat berharga. Bagaimanakah biar doa kita dikabulkan, perhatikan ayat ke lima dari surat al-Fatihah dan renungkanlah!!

Post a Comment for "Kultum / Pidato Singkat / Ceramah - Etika Doa Kepada Allah SWT"